Ribuan pekerja perusahaan Hyundai Motor Co. melancarkan aksi mogok kerja. Mereka memprotes keputusan produsen mobil Korea Selatan itu, yang mengeluarkan dana $10 milyar untuk membeli lahan guna membangun kantor perusahaan yang baru, sementara perundingan tentang upah tetap macet.
Sekitar 47 ribu karyawan meninggalkan tugas mereka selama 12 jam dari hari Selasa (22/9) hingga Jumat (26/9). Hyundai memiliki 60 ribu karyawan.
Juru bicara serikat pekerja, Hwang Ki-tae, mengatakan transaksi jual-beli tanah itu menunjukkan tindakan Hyundai tidak dapat dibenarkan. Hyundai membayar harga lahan tiga kali lipat dari nilai tanah demi mengalahkan calon pembeli lainnya.
Sejak bulan Juni, serikat pekerja perusahaan telah merundingkan pasal-pasal baru berkenaan dengan upah dan tunjangan. Perundingan terbaru gagal setelah perusahaan menolak usulan serikat pekerja, yang menuntut agar status karyawan sementara dijadikan karyawan penuh waktu, dengan alasan masalah biaya.
Serikat pekerja itu juga ingin agar perusahaan memberi bonus sebagai bagian dari upah tetap, yang menjadi dasar kalkulasi dana pensiun dan hak cuti yang dibayar.