Partai pemerintah Rusia memperoleh 50 persen suara dalam pemilu hari Minggu, tetapi pihak oposisi mengatakan perolehan yang sangat turun itupun diperoleh karena kecurangan meluas di negara itu.
Sekarang, oposisi turun ke jalan memrotes hasil pemilu. Hari Selasa, Kementerian Dalam Negeri mengerahkan sampai 50.000 polisi dan tentara disertai puluhan truk penjara ke tengah kota Moskow.
Meskipun pemerintah melakukan unjuk kekuatan, para demonstran tetap beraksi dan polisi menahan 300 orang, sebagian besar di kaki lima Tverskaya, distrik pertokoan paling mewah di Moskow.
Polisi menahan 200 orang di St. Petersburg dan puluhan demonstran di kota-kota lain. Saluran televisi swasta Dozhd melaporkan bahwa protes terjadi di 50 kota Rusia. Di Moskow, polisi melindungi demonstran pro-pemerintah yang memukul gendang dan meneriakkan slogan Rossiya, Rossiya.
Banyak demonstran tampaknya adalah murid SMA yang tidak begitu mengenal jalan-jalan dan sistem kereta api bawah tanah Moskow. Denis, seorang anggota partai oposisi Yabloko, berlindung di sebuah stasiun kereta api bawah tanah.
Denis mengatakan, ia yakin para demonstran pro-pemerintah dibayar. Dengan oposisi merencanakan protes besar di Moskow hari Sabtu, hari Senin hakim menjatuhkan hukuman penjara 15 hari terhadap dua pengorganisasi protes yang ditahan dengan tuduhan tidak mengikuti perintah polisi.
Pemerintah berusaha meredakan kemarahan yang meluas dengan mengumumkan konsesi kecil melalui televisi nasional. PM Vladimir Putin berjanji akan merombak pemerintah, jika ia terpilih menjadi presiden bulan Maret. Putin berjanji akan mengganti gubernur dan kabinet. Kabinet Rusia tidak pernah berubah selama pemerintahan Medvedev yang sekarang dianggap luas sebagai pejabat presiden saja.
Medvedev memerintahkan badan pemerintah yang menyelenggarakan pemilu hari Minggu untuk menyelidiki laporan mengenai kecurangan pemilu. Ia memberikan reaksi keras terhadap kecaman Barat terkait pemilu Rusia. Menurutnya, pemilu Rusia bukan urusan orang lain.
Namun Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton yang sedang berkunjung ke Lithuania meningkatkan kecaman hari Selasa dengan mengatakan bahwa pemilu Rusia tidak bebas dan tidak adil. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapinya dengan mengatakan, pernyataan Clinton itu tidak dapat diterima.
Hari Senin setelah Clinton menyerukan agar tuduhan-tuduhan kecurangan pemilu diselidiki, anggota senior partai pemerintah Konstantin Kosachev mengecam seruan itu sebagai lembar paling hitam dalam hubungan Amerika-Rusia.
Hari Selasa, Senator Amerika John McCain menanggapinya dengan keras. Setelah mendengar bahwa para demonstran ditahan di dekat Kremin hari Senin, McCain mengirim pesan Tweeter kepada PM Putin “Vladimir, Musim Semi Arab telah tiba di kampung Anda.”
Kemelut politik Rusia mungkin telah menimbulkan dampak ekonomi. Hari Selasa, seorang Kementerian Keuangan Rusia menaikkan angka perkiraan kaburnya investasi dari Rusia, yang menurutnya tahun ini akan lebih dari 85 milyar dolar.
