Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor-Depok-Bekasi ditandai dengan pengurangan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor. Sehingga, menurutnya, PSBB menunjukkan hasil.
Pria yang akrab disapa Emil itu menyatakan, jumlah kendaraan yang masuk via Tol jagorawi berkurang setengahnya.
"Laporan dari Jasa Marga, intensitas kendaraan yang melewati pintu masuk tol Jagorawi itu sudah turun hampir 50 persen. Jadi sementara tujuan PSBB terlihat ada hasilnya di pagi ini," kata Kang Emil ketika memantau langsung PSBB di Kota Bogor, Rabu (15/4) siang.
Emil menambahkan, kepolisian telah mendirikan pos-pos pengecekan untuk memeriksa warga yang bepergian. Dia menegaskan, kecuali pekerja sektor esensial, warga yang masih lalu-lalang akan mendapat teguran.
"Kepada mereka yang melanggar aturan, yaitu mereka yang tujuannya tidak jelas, bukan kelompok yang termasuk di delapan (profesi) zona pengecualian PSBB, seperti (bidang) logistik, pangan, kesehatan, itu nanti akan diberi surat peringatan yang disebut blangko teguran, seperti surat tilang," ucapnya.
Lewat Twitter, Jasa Marga mengumumkan pemeriksaan dilakukan di GT Ps Rebo 2, GT Citeureup, GT Gn Putri, GT sentul Selatan, GT Bogor, dan GT Ciawi, arah masuk dan keluar Jakarta. Setiap kendaraan yang lewat akan dipastikan jumlah maksimal penumpang hanya 50 persen dari jumlah kursi dan semuanya memakai masker.
Masyarakat Diminta Disiplin
PSBB Bodebek, yang berpenduduk 16 juta orang ini, dimulai Rabu (15/4) dan akan berlangsung selama dua pekan.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan PSBB diproyeksikan mengurangi penularan sampai 50 persen.
“Kalau misalnya rata-rata itu setiap hari ada kenaikan 30 orang (pasien baru), harusnya bisa menurun jadi 15 orang, terus turun-turun-turun. Kuncinya, sekali lagi, masyarakat harus bisa mengikuti prosedur dan protokol terkait PSBB,” jelasnya dalam konferensi pers di Kota Bandung.
Daud mengimbau masyarakat disiplin mematuhi PSBB. Warga diminta tetap berada di rumah. Jika terpaksa keluar, harus memakai masker dan menjaga jarak satu meter satu sama lain. Selain itu, katanya, penting untuk sering mencuci tangan.
“Kalau masyarakat tidak melakukan itu, saya kira proyeksi tadi tidak akan tercapai. PSBB ini merupakan metode untuk bisa menurunkan dan mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya lagi.
Kereta KRL Sesuaikan Jadwal
Sementara itu, KRL Commuter Line pun Rabu (14/4) menyesuaikan jadwal atas pemberangkatan kereta terakhir dari Jakarta ke Bodetabek, tidak ada yang lebih dari pukul 18.35 WIB.
Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Adli Hakim, mengatakan hal tersebut untuk mengantisipasi kepadatan penumpang di kereta-kereta pemberangkatan terakhir.
Meski begitu, ujarnya, beberapa stasiun di wilayah DKI Jakarta akan tutup pukul 18.00 WIB.
“Calon pengguna KRL diharapkan telah tiba di stasiun sebelum waktu tersebut dan naik ke kereta tujuannya yang masih memungkinkan untuk ada physical distancing diantara pengguna,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.
PT KCI tetap mengimbau penumpang menjaga jarak fisik serta terus menggunakan masker. [rt/ab]