Pihak berwenang di Turki telah menemukan sedikitnya 36 mayat migran, termasuk beberapa anak, yang tenggelam di perairan yang ganas ketika mereka berusaha menjangkau Pulau Lesbos, Yunani.
Dua belas migran lainnya berhasil diselamatkan.
Tidak jelas berapa banyak perahu yang mengangkut migran itu yang tenggelam dalam cuaca yang sangat berangin itu. Namun kantor berita Turki, Dogan, mengatakan, sedikitnya ada dua insiden perahu terbalik ketika itu.
Sedikitnya 24 mayat ditemukan di pantai di distrik Ayvalik, sementara lainnya ditemukan terhanyut ke Dikili,sebuah resor yang terletak sekitar 50 kilometer dari selatan Ayvalik.
Tragedi tersebut - yang paling banyak menelan korban di Laut Aegean pada tahun 2016 - terjadi sementara Uni Eropa berusaha mendesak Turki untuk menghentikan arus migran yang melintasi perbatasannya.
Namun sejauh ini, masih banyak migran yang berani mengambil resiko menempuh perjalanan ke Yunani dengan harapan memperoleh masa depan yang lebih baik di Eropa. Mereka tidak memperdulikan udara dingin yang menggigit dan laut yang ganas pada musim dingin. Kebanyakan dari mereka adalah pengungsi Suriah yang meninggalkan negara mereka untuk menghindari perang saudara yang sedang berlangsung.
Sekitar 850.000 migran dan pengungsi melintas masuk ke Yunani tahun lalu. Mereka membayar gang-gang penyelundup untuk mengangkut mereka dari Turki dengan perahu-perahu yang kondisinya buruk. [ab]
