Puluhan pemimpin Afrika berada di Addis Ababa, Sabtu (30/1) untuk menghadiri sidang pembukaan pertemuan puncak Uni Afrika.
Presiden Zimbabwe yang juga ketua Uni Afrika, Robert Mugabe, membuka KTT itu, yang tahun ini membahas hak-azasi manusia di benua itu.
Krisis di Burundi berada paling atas dalam agenda para pemimpin itu. Uni Afrika sedang mempertimbangkan rencana untuk mengirim 5.000 penjaga perdamaian ke negara itu untuk membendung kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 400 orang. Pemerintah Burundi mengatakan pihaknya akan melawan pasukan asing yang berusaha masuk ke negara Afrika Tengah itu.
Krisis politik Burundi mulai April lalu ketika Presiden Pierre Nkurunziza mengatakan ia akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ketiga yang dipertentangkan. Organisasi hak azasi manusia telah mengutuk pemerintah karena menindak para wartawan dan pemrotes dalam usaha menindas oposisi politik.
Sekjen PBB Ban Ki-moon, yang menghadiri KTT itu, memperingatkan bahwa “para pemimpin yang berpangku-tangan sementara kaum sipil dibantai atas nama mereka harus dianggap bertanggung-jawab.” Ia mengatakan krisis di Burundi memerlukan pertolongan yang “paling sungguh-sungguh dan mendesak.”
Di antara para pemimpin Afrika yang menghadiri sidang pembukaan di ibukota Ethiopia itu adalah Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi. [gp]
