Surat kabar The Global New Light of Myanmar hari Jumat melaporkan bahwa pemerintah Myanmar telah memberitahu Beijing karena pertempuran yang telah berkecamuk sejak 9 Februari itu memaksa ribuan warga sipil melarikan diri menyeberangi perbatasan ke China .
Surat kabar itu mengatakan pemberontak Kokang telah menyerang pos-pos militer dengan tujuan merebut Laukai, ibukota zona otonomi Kokang di dekat perbatasan. Sejauh ini belum diketahui jumlah pemberontak yang tewas atau terluka dalam bentrokan itu.