Ini adalah ujian terakhir bagi para siswa yang telah meluangkan waktu berbulan-bulan merancang, membuat, dan menguji peralatan-peralatan dalam air yang digerakkan oleh remote control.
Berdasarkan peraturan perlombaan, para peserta tidak bisa mengamati peralatan-peralatan mereka secara langsung dan harus memanfaatkan foto-foto yang dikirim balik dari kamera-kamera yang dipasang pada peralatan itu.
Dalam perlombaan itu, para peserta harus menyelesaikan beberapa tugas, seperti menggunakan peralatan untuk mengambil sesuatu dan memindahkannya.
Kemajuan mereka dipantau oleh kamera-kamera yang ada di dalam air milik NASA, yang biasanya digunakan untuk melatih astronot dalam kolam sedalam 12 meter.
Membuat dan memelihara peralatan teknologi ini membutuhkan kerja keras dan menghadapi peralatan-peralatan yang tidak berfungsi merupakan tantangan yang terus menerus bagi para peserta.
Di antara peserta termuda adalah Yumi Tang, 12 tahun, dari Sekolah Internasional di Hong Kong. Ia mengatakan, “Kami bekerja lama pada akhir minggu di sekolah, hampir sepanjang hari, dari pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore.”
Tim pemenang tahun ini adalah dari SMA Jesuit Carmichael, California.
Orang tua dan sekaligus pelatih Rolf Konstad mengatakan anggota-anggota timnya benar-benar mencurahkan perhatian mereka pada robot-robot mereka.
“Untungnya sekolah kami punya kolam renang. Kami berkumpul setiap Sabtu dari sekitar bulan November sampai saat perlombaan,” ujarnya.
Perlombaaan ini, yang disponsori Pusat Pendidikan Teknologi Canggih Kelautan yang berkantor pusat di California, telah memasuki tahun yang kesepuluh.