Para pejabat Rusia telah mengatakan bahwa mereka akan bergerak untuk menasionalisasi aset perusahaan-perusahaan Barat yang menarik diri dari negara mereka sebagai respon atas invasi Rusia terhadap Ukraina. Keputusan itu akan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi ratusan bisnis, setidaknya untuk sementara waktu, ketika perusahaan-perusahaan itu berusaha mempertahankan pekerjaan untuk puluhan ribu orang Rusia yang mereka pekerjakan.
Menurut daftar yang dikelola oleh Fakusltas Managemen di Universitas Yale pada Senin (14/3), terdapat sedikitnya 375 perusahaan telah mengumumkan hengkang dari Rusia. Daftar tersebut mencakup perusahaan-perusahaan yang telah memutuskan hubungan dengan Rusia sepenuhnya, serta perusahaan-perusahaan yang telah menangguhkan operasi sementara namun masih mencoba mempertahankan opsi untuk kembali.
Menurut beberapa laporan media, lusinan perusahaan Barat telah dihubungi oleh jaksa di Rusia dengan peringatan bahwa aset mereka, termasuk fasilitas produksi, kantor, dan kekayaan intelektual, seperti merek dagang, dapat disita oleh pemerintah jika mereka menarik diri dari negara tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu mendukung usulan penyitaan aset Barat, sebuah rencana yang awalnya disiarkan oleh anggota senior Rusia Bersatu, partai politik yang dominan di negara itu. [lt/em]