Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (3/4), berharap rencana pertemuan badan pengawas senjata kimia bisa menyelesaikan pertikaian diplomatik yang dipicu oleh kasus peracunan bekas mata-mata ganda Rusia, Sergei Skripal, di Inggris.
Berbicara dalam konferensi pers di Ankara, Turki, Putin juga mengatakan dia kaget dengan kampanye anti Rusia yang menyebar cepat setelah Inggris menuduh Rusia terlibat dalam serangan racun kimia atas Skripal dan putrinya pada 4 Maret lalu di Kota Salisbury.
Menurut kantor berita Reuters, Putin juga mencatat bahwa kepala laboratorium riset militer Inggris di Porton Down, Selasa, mengatakan belum bisa dipastikan dimana racun kimia itu dibuat. Putin mengatakan racun jenis itu dibuat di sekitar 20 negara tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa “teori Inggris tentang siapa yang meracun Skripal tidak akan bisa dibuktikan dengan pasti.” [ii]