Seorang bankir Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin tidak punya kekayaan rahasia yang besar, karena ia adalah orang “yang sangat terikat pada pekerjaannya.”
Ketika berbicara dalam wawancara dengan jaringan TV Amerika NBC di Moskow, bankir Andrey Kostin meragukan adanya dana US$2 miliar yang dikaitkan pada Putin, seperti yang diungkapkan dalam dokumen-dokumen yang disebut Panama Papers.
Kostin, kepala Bank VTB milik pemerintah Rusia mengatakan “saya tidak percaya bahwa Putin punya $2 miliar, karena kalaupun dia punya, saya tidak tahu bagaimana ia akan menggunakannya.”
Pejabat bank itu mengatakan “mengumpulkan kekayaan pribadi” tidak termasuk prioritas Putin, dan “tidak seorangpun pernah melihat bukti bahwa Presiden Russia itu punya kekayaan sebesar itu.”
Bank VTB adalah bank terbesar kedua di Rusia, setelah Sberbank, yang juga milik pemerintah. Pemerintah punya 60,9 persen saham di VTB, tapi Kostin membantah bahwa pemerintah Rusia ikut mengatur operasi banknya.
Konsorsium Wartawan Investigatif (ICIJ) melaporkan April lalu bahwa ada sejumlah pembayaran yang dilakukan oleh “konco-konco Putin, yang mungkin merupakan uang suap, mungkin sebagai imbalan bagi bantuan pemerintah Rusia dalam memudahkan pemberian kontrak-kontrak tertentu.”
Dokumen-dokumen rahasia itu mengatakan, sebagian besar uang itu berasal dari sebuah bank di Siprus, “yang saham-sahamnya pada waktu itu dimiliki oleh bank VTB yang dikontrol pemerintah.”
Dokumen-dokumen itu juga menunjukkan puluhan transaksi selama lebih dari satu dasawarsa, yang dilakukan oleh orang-orang atau perusahaan yang terkait dengan Putin, yang telah berkuasa sejak tahun 2000.
Di antara nama yang disebut dalam dokumen itu adalah kawan lama Putin, pemain cello Sergei Roldugin, dan istri juru bicara Putin, Dmitry Peskov. Putin pernah mengatakan bahwa memang ada transaksi antara dia dan Roldugin, tapi tidak ada bukti terjadi kegiatan ilegal.
Roldugin sendiri meremehkan tuduhan bahwa ia adalah penyalur kekayaan Putin atau pengurusnya. ICIJ, yang bekerjasama dengan surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung dan lebih dari 100 surat kabar lainnya, melaporkan lima bulan lalu bahwa 11,5 juta lembar dokumen yang diperoleh dari kantor pengacara Mossack Fonseca di Panama menunjukkan bahwa politikus dan pejabat pemerintah di banyak bagian dunia menggunakan fasilitas bank di luar negeri untuk pencucian uang dan pengemplangan pajak.
Menurut Dokumen Panama itu, 12 pemimpin dunia yang masih menjabat maupun yang telah berhenti ada di antara daftar orang-orang yang menggunakan fasilitas Mossack Fonseca itu. [isa/sp]