Presiden Vladimir Putin meresmikan masjid besar Moskow yang baru pada hari Rabu (23/9), dan mendesak para pemimpin Islam Rusia untuk menentang tindakan ekstrimis saat sekitar 2.400 warga Rusia ikut berperang bersama kelompok ISIS di Timur Tengah.
Rusia, rumah bagi 20 juta umat Muslim, telah mengalami dua perang melawan separatis Chechen di kawasan Kaukasus Utara yang mayoritas umat Muslim, di mana pemberontakan Islam masih terus berlangsung dan beberapa pemberontak telah bersumpah setia kepada kelompok militan ISIS.
Saat meresmikan masjid baru yang dibangun dengan bebatuan berwarna terang, dengan kubah warna turquoise dan emas, Putin mengatakan Rusia harus mendidik pemuda Muslim agar tidak menjadi ekstremis berbasis agama.
"Hal ini dibutuhkan saat ini karena semakin banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk mengeksploitasi perasaan keagamaan untuk tujuan politik," kata Putin saat meresmikan masjid tersebut, yang dikabarkan menghabiskan biaya sebesar $170 juta (atau hampir Rp 2,5 triliun).
"Kita melihat apa yang terjadi di Timur Tengah di mana para teroris yang menyebut diri mereka ISIS merusak nama baik agama hebat dunia, merusak nama baik Islam dengan menebarkan kebencian, membunuh orang-orang...merusak warisan budaya dunia dengan cara yang biadab," kata Putin.
"Ideologi mereka berdasarkan kebohongan, menyimpang dari Islam. Mereka juga mencoba merekrut pengikut dari negara kita," tambahnya.
Mengambil istilah Kristen Ortodoks Rusia untuk rumah ibadah penting, bangunan itu diberi nama "Masjid Katedral Moskow". Kubah emas dan menara utama masjid itu mencerminkan gaya banyak gereja Ortodoks, kecuali lambang bulan sabit Islam di atasnya.
Dewan Mufti Rusia yang didukung oleh Kremlin mengatakan pembangunan masjid itu menggunakan dana dari donasi pribadi, termasuk kontribusi dari Kazakhstan dan Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga menghadiri peresmian masjid tersebut.
Masjid baru ini, yang bisa menampung hingga 10.000 orang, dibangun di lokasi masjid sebelumnya yang dibangun pada awal abad ke-20 oleh komunitas Tatar.
Islam adalah agama terbesar kedua di Rusia setelah Kristen Ortodoks, dengan pemeluk sekitar 15 persen dari jumlah penduduk Rusia. [dw]