Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rabu (12/9), pemerintahnya mengetahui identitas dua pria yang dituduh Inggris meracuni seorang mantan mata-mata Rusia dan putrinya, Maret lalu.
Rusia membantah tuduhan Inggris bahwa negara itu mendalangi serangan gas saraf yang membuat Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, jatuh sakit.
Putin mengatakan, tidak ada yang khusus atau tidak ada kejahatan yang terkait dengan kedua pria itu. Ia menambahkan, keduanya adalah warga sipil dan ia berharap keduanya akan mengungkapkan siapa diri mereka yang sebenarnya.
PM Inggris, Theresa May, mengumumkan pekan lalu, para penyelidik telah berhasil mengidentifikasi kedua agen yang diduga pelaku aksi peracunan itu dan mendakwa mereka melakukan konspirasi dan percobaan pembunuhan. Kedua agen itu diduga bekerja untuk dinas intelijen Rusia, GRU.
Pihak berwenang mengatakan, kedua tersangka tiba di bandara Gatwick, London, sebelum melakukan aksi mereka. Keduanya kemudian pulang ke Rusia melalui bandara Heathrow pada malam yang sama.
Nama-nama yang tercantum pada paspor mereka adalah Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Namun polisi meyakini, kedua nama itu palsu dan meminta bantuan untuk mengungkap identitas mereka yang sesungguhnya. [ab/uh]