Putra mendiang pemimpin reformis China, Hu Yaobang, hari Senin (11/4), menyangkal laporan media pemberitaan bahwa ia menggunakan alamat ayahnya di Beijing ketika mendaftar sebuah perusahaan luar negeri tahun 2003.
Ia mengancam akan menuntut media-media berita yang terus melaporkan tuduhan-tuduhan yang dipaparkan dalam “Dokumen Panama."
Hu Dehua mengatakan kepada media Hong Kong bahwa ia tidak menyembunyikan apapun. Ia menyebut pendaftaran perusahaannya “di luar negeri”, Fortalent International Holdings di Virgin Island, Inggris dibuat atas namanya dengan paspornya sendiri.
“Saya mengecek kembali dokumen-dokumen pendaftaran itu dan saya bisa yakinkan anda alamat pendaftaran tidak seperti yang mereka laporkan sebagai “rumah Sekjen Hu Yaobang,” katanya kepada VOA Seksi Mandarin, merujuk pada rumah keluarganya di Beijing di mana Hu Yaobang tinggal ketika memimpin Partai Komunis China.
Untuk melindungi reputasi keluarganya, Hu mengatakan ia menjalankan haknya untuk menggugat di pengadilan atas laporan-laporan palsu oleh media-media berita.
“Media dan kantor-kantor berita yang membuat kebohongan ini harus membuktikan atau saya akan menjalankan hak hukum saya karena laporan-laporan mereka secara serius telah mempermalukan dan memfitnah mantan sekjen Komite Pusat Partai Komunis dan diri saya," ujarnya.
"Mereka harus bertanggung jawab atas konsekuensi serius kesalahan-kesalahan mereka dan harus meminta maaf secara terbuka dan memberi ganti rugi yang memuaskan."
Hu juga mengutip wartawan Hong Kong yang menyebutnya “Orang China pertama dan satu-satunya yang berani menanggapi secara lantang” tuduhan-tuduhan kemungkinan investasi ilegal di luar negeri”.
Faktanya adalah setiap warga biasa China, bahkan warga asing bisa mendaftarkan perusahaan di Hong Kong kota dimana ia sebelumnya tinggal ketika membuat perusahaan di luar negeri. “Saya yakin itu hak mereka termasuk saya”. [my/al]