Gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan Hamas di Gaza akan dimulai pada Jumat (24/11) pagi, kata Qatar, sehari lebih lambat dari pengumuman semula, karena para perunding harus menyelesaikan sejumlah rincian akhir kesepakatan, yang mencakup pembebasan puluhan sandera yang disekap militan Hamas dan warga Palestina yang ditahan Israel.
Terobosan diplomatik itu memberi sedikit kelegaan bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza yang selama berminggu-minggu menghadapi pemboman tanpa henti dari Israel, serta bagi keluarga para sandera Israel yang mengkhawatirkan nasib orang terdekat mereka sejak diculik oleh Hamas dalam serangan dadakannya pada 7 Oktober, yang memantik pecahnya perang terakhir.
Gencatan senjata itu awalnya akan dimulai pada Kamis (23/11) pagi, namun tampaknya menemui hambatan pada Rabu (22/11) malam ketika penasihat keamanan nasional Israel mengumumkan penundaan selama satu hari tanpa memberikan penjelasan.
Pada Kamis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengumumkan bahwa gencatan senjata akan dimulai hari Jumat pukul tujuh pagi waktu setempat.
Ia mengatakan bahwa kedua pihak telah bertukar daftar orang yang akan dibebaskan. Rencananya 13 sandera perempuan dan anak-anak yang diculik Hamas akan menjadi rombongan pertama yang dibebaskan pada Jumat pukul empat sore waktu setempat.
Ia tidak menyebut berapa banyak tahanan Palestina yang akan dibebaskan, namun para pejabat mengatakan bahwa tiga orang Palestina akan diserahkan untuk setiap satu sandera Israel yang dibebaskan.
Konvoi bantuan kemanusiaan juga telah siap di perbatasan Mesir dengan Gaza, untuk memasuki wilayah kantong Palestina itu begitu gencatan senjata dimulai, kata al-Ansari. [rd/ns]
Forum