Israel pada Minggu (24/11) mengatakan jasad seorang rabi Israel-Moldova - yang dilaporkan hilang di Uni Emirat Arab (UEA) – telah ditemukan setelah ia dibunuh. Pembunuhan itu disebut sebagai “insiden teror antisemit yang keji.”
Pernyataan dari kantor PM Benjamin Netanyahu mengatakan Israel “akan bertindak dengan segala cara untuk mencari keadilan bagi para penjahat yang bertanggung jawab atas kematiannya.” Tidak ada komentar segera dari UEA.
Zvi Kogan, 28, seorang rabi ultra-Ortodoks yang hilang pada Kamis, mengelola sebuah toko kelontong kosher (halal menurut aturan Yahudi) di Kota Dubai yang futuristis. Orang-orang Israel berbondong-bondong ke Dubai untuk tujuan perdagangan dan wisata sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik dalam Perjanjian Abraham 2020.
Perjanjian itu telah melewati masa ketegangan regional yang tinggi selama lebih dari satu tahun ini yang dipicu oleh serangan Hamas 7 Oktober 2023 ke bagian selatan Israel. Namun, serangan balasan Israel yang menghancurkan di Gaza dan invasinya ke Lebanon, setelah berbulan-bulan bertempur dengan kelompok militan Hizbullah, telah memicu kemarahan di kalangan warga UEA, Arab dan lain-lainnya yang tinggal di emirat tersebut.
Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, telah mengancam akan membalas Israel setelah gelombang serangan udara Israel dilancarkan pada Oktober lalu sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Iran.
Pemerintah UEA tidak menanggapi permintaan komentar.
Minggu pagi, kantor berita pemerintah UEA WAM mengakui tentang hilangnya Kogan, tetapi dengan tegas tidak mengakui bahwa ia memegang kewarganegaraan Israel, menyebutnya sebagai warga Moldova. Kementerian Dalam Negeri UEA menyebut Kogan “hilang dan tidak dapat dihubungi.”
“Otoritas khusus segera memulai operasi pencarian dan investigasi begitu menerima laporan,” kata Kementerian Dalam Negeri.
PM dan Presiden Israel Mengecam
Netanyahu mengatakan dalam rapat kabinet rutin hari Minggu bahwa ia “sangat terkejut” oleh hilang dan tewasnya Kogan. Ia mengatakan ia menghargai kerja sama UEA dalam investigasi itu dan mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara akan terus diperkuat.
Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk pembunuhan itu dan berterima kasih kepada pihak berwenang UEA atas “tindakan cepat mereka.” Ia mengatakan bahwa ia percaya mereka “akan bekerja tanpa kenal lelah untuk membawa para pelaku ke muka hukum.”
Kogan adalah utusan gerakan Chabad Lubavitch, sebuah cabang Yudaisme ultra-Ortodoks yang terkemuka dan sangat taat yang berbasis di kawasan Crown Height, Brooklyn, di kota New York. Ia disebut terlihat terakhir kali di Dubai. UEA memiliki komunitas Yahudi yang berkembang pesat, dengan sinagoge dan bisnis yang melayani para konsumen makanan kosher.
Rimon Market, toko kelontong kosher yang dikelola Kogan di Jalan Al Wasi yang ramai di Dubai, ditutup pada hari Minggu. Sementara perang melanda kawasan, toko itu telah menjadi target protes daring oleh para pendukung Palestina. Mezuzah (tulisan berisi teks keagamaan) yang dipasang di pintu depan dan belakang toko itu tampaknya telah dirobek sewaktu seorang wartawan AP singgah pada hari Minggu.
Istri Kogan, Rivky, adalah warga negara Amerika Serikat yang tinggal bersamanya di UEA. Ia adalah keponakan Rabi Gavriel Holtzberg, yang tewas dalam serangan Mumbai 2008.
UEA adalah federasi otokratis terdiri dari tujuh emirat di Semenanjung Arab. Para pejabat Yahudi setempat di UEA menolak berkomentar.
Meskipun pernyataan Israel tidak menyebut-nyebut Iran, dinas intelijen Iran pada masa lalu telah melakukan penculikan di UEA.
Para pejabat Barat percaya Iran menjalankan operasi intelijen di UEA dan mengawasi ratusan ribu warga Iran yang tinggal di negeri itu.
Iran dicurigai menculik dan kemudian membunuh warga negara Inggris Iran Abbas Yazdi di Dubai pada 2013, meskipun Teheran membantah terlibat. Iran juga menculik warga Jerman keturunan Iran Jamshid Sharmahd pada 2020 dari Dubai, membawanya kembali ke Teheran di mana ia dieksekusi pada bulan Oktober. [uh/ab]
Forum