Perusahaan minyak raksasa Arab Saudi, Aramco, hari Minggu (3/11) memulai penawaran umum perdana – Initial Public Offering (IPO), dan akan menawarkannya di bursa domestik. Ini akan menjadi penawaran terbesar di dunia sementara kerajaan tersebut berusaha mendiversifikasi ekonominya di luar minyak.
Tetapi dalam pengumuman yang sudah lama ditunggu-tunggu itu, Aramco, perusahaan yang paling banyak meraup untung, tidak menyebut secara spesifik jumlah saham yang akan dijual, harga atau tanggal peluncuran.
Para bankir telah memberi tahu pemerintah Saudi bahwa investor kemungkinan menilai perusahaan itu sekitar 1,5 triliun dolar, di bawah valuasi 2 triliun dolar yang disebut Putra Mahkota Mohammed bin Salman ketika pertama kali melontarkan gagasan tentang IPO itu hampir empat tahun lalu.
Aramco juga tidak menyebutkan tindakan apa yang telah diambil guna meningkatkan keamanan setelah serangan yang belum pernah terjadi terhadap ladang minyaknya September lalu.
Berbagai sumber memberitahu kantor berita Reuters, perusahaan minyak itu mungkin akan menawarkan 1 sampai 2 persen sahamnya di bursa lokal, menggalang 20 miliar-40 miliar dolar. Kalau mendapat lebih dari 25 miliar dolar, itu akan melampaui rekor yang dicatat salah satu raksasa e-commerce China, Alibaba, pada tahun 2014. (ka)