Jutaan orang sibuk membersihkan salju yang mencapai rekor menutupi kota-kota di bagian timur laut Amerika, termasuk Washington, DC, dan New York. Badai salju itu juga mengakibatkan banjir di kota-kota sepanjang pantai dari Maryland sampai ke New York.
Bill de Blasio, Walikota New York mengatakan, "Banyak pembersihan masih harus dilakukan, dan keadaan belum sepenuhnya aman."
Badai besar mencurahkan 76 sentimeter salju di beberapa tempat, menyebabkan puluhan orang mati, kebanyakan disebabkan oleh serangan jantung. Banyak orang kewalahan karena banyaknya salju yang harus mereka singkirkan.
Seorang warga New York mengatakan, "Ini adalah bencana alam. Salju ini terlalu banyak dan saya punya dua mobil yang tertimbun salju.”
Di Washington, DC, dan sekitarnya banyak jalan masih belum dapat dilalui, sehingga pemerintah federal, sekolah dan banyak bisnis tutup.
Chris Geldart, Direktur Manajemen Darurat Washington mengatakan, "Kami menghadapi beberapakesulitan. Kami akan terus membersihkan jalan-jalan, dan membuang salju supaya kami bisa bergerak dan membersihkan kota. Kami akan berusaha untuk itu setiap hari sampai selesai."
Di bandara-bandara, para petugas sibuk membersihkan landasan pacu karena beberapa perusahaan penerbangan telah mulai beroperasi kembali setelah lebih dari 14.000 penerbangan dibatalkan selama dua hari. Para penumpang dan wisatawan banyak yang terlantar dan kecewa.
Seorang penumpang mengatakan "Saya tertahan di sini tadi malam, tidur di hotel dan sekarang pesawat saya dibatalkan lagi. Saya akan kembali ke Raleigh, North Carolina."
Layanan penumpang mulai bergerak lagi, tapi belum normal.danpara pejabat mengatakan perlu waktu beberapa hari sampai keadaan kembali normal. Tutupnya banyak bisnis merugikan ekonomi setempat. Selain itu, biaya pembersihan setelah terjadi badai dan kerusakan properti diperkirakan puluhan juta dolar. [sp/ii]