Tautan-tautan Akses

Rakyat Irak Berkabung atas Tewasnya Aktivis Terkemuka yang Ditembak Mati


Para pengunjuk rasa anti-pemerintah Irak mengambil kendali atas tembok beton dan penghalang yang dilakukan pasukan keamanan, Baghdad, Irak, Kamis, 31 Oktober 2019. (Foto: AP / Hadi Mizban)
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah Irak mengambil kendali atas tembok beton dan penghalang yang dilakukan pasukan keamanan, Baghdad, Irak, Kamis, 31 Oktober 2019. (Foto: AP / Hadi Mizban)

Rakyat Irak berkabung, Senin (9/12), untuk mengenang aktivis terkemuka yang ditembak mati malam sebelumnya dalam kekerasan terbaru demonstrasi anti-pemerintah. Demonstrasi tersebut telah menewaskan lebih dari 450 orang.

Hal tersebut terjadi ketika kementerian luar negeri Irak memanggil empat utusan Barat atas kecaman mereka dalam serangan mematikan terhadap pengunjuk rasa pada akhir pekan.

Ibukota Irak dan wilayah selatan yang mayoritas Syiah dihantui oleh demonstrasi lebih dari dua bulan menentang korupsi, layanan publik yang buruk dan kurangnya lapangan kerja.

Aktivis masyarakat sipil terkemuka, Fahem al-Tai, tewas ditembak oleh orang yang menggunakan mobil di kota suci Irak, Karbala, Minggu malam. Saat itu ia tengah dalam perjalanan pulang dari mengikuti aksi protes.

Ratusan orang bergabung dalam arak-arakan pemakamannya hari Senin, membawa peti mati Tai yang berusia 53 tahun, melalui jalan-jalan kota.

Negara itu diperkirakan qakan dilanda protes yang meluas hari Selasa (10/12), dua tahun sejak Irak mengalahkan kelompok jihadis ISIS.

Para aktivis menyerukan diadakannya pawai besar-besaran dari kota-kota Irak lainnya menuju Bagdad, tetapi para pemimpin paramiliter memperingatkan protes seperti itu hanya akan "merugikan mereka sendiri." [ps/ii]

XS
SM
MD
LG