Jajak pendapat baru hasil himpunan Pew Research Center yang berbasis di Amerika mengungkapkan bahwa lebih dari separuh warga Mesir menghendaki perjanjian perdamaian tahun 1979 dengan Israel dicabut. Jajak pendapat yang sama juga mengungkap sebagian besar di antara mereka sangat skeptis mengenai Amerika Serikat.
Hasil polling yang dikeluarkan Senin menunjukkan 54 persen warga Mesir menghendaki perjanjian perdamaian dengan Israel dihapuskan, sementara 36 persen mendukungnya. Survei tersebut mengungkapkan ketidakpopuleran perjanjian yang sudah berlaku selama32 tahun, yang menjadi dasar kebijakan Amerika di kawasan tersebut dan dipatuhi oleh Presiden terguling Hosni Mubarak.
Jajak pendapat tersebut juga mendapati bahwa sikap warga Mesir terhadap Amerika tetap serendah bertahun-tahun belakangan ini, dengan hanya 20 persen mempunyai pendapat yang positif mengenai Amerika Serikat, meningkat tiga persen dari tahun 2010.
Hanya 22 persen warga Mesir mengatakan Amerika memberi dampak positif terhadap pergolakan politik Mesir baru-baru ini, sementara 39 persen yakin dampak Amerika negatif. Tetapi, 35 persen warga Mesir mengatakan dampak Washington adalah netral, yang memberi indikasi bahwa peran Amerika juga dipandang oleh banyak orang Mesir tidak ada artinya.
Hasil polling mengungkapkan bahwa dukungan pada demokrasi sedang meningkat di Mesir. Tahun lalu, 60 persen warga Mesir mengatakan demokrasi lebih dikehendaki daripada bentuk pemerintahan apapun. Kini, 71 persen menganut pandangan demikian.
Organisasi Ikhwanul Muslimin yang Islamis konservatif, maupun Gerakan 6 April yang pro-demokrasi dan sekuler mendapat dukungan yang paling tinggi dari warga Mesir. Lebih dari 70 persen memandang mereka dengan positif.
