Ratusan demonstran hari Sabtu berkumpul di luar pangkalan militer Amerika untuk menyuarakan dukungan bagi Pratu Bradley Manning, yang akan diadili di pengadilan militer mulai hari Senin karena pembocoran terbesar dokumen-dokumen rahasia dalam sejarah Amerika.
Manning dituduh membocorkan lebih dari 700 ribu arsip pemerintah dan militer kepada situs WikiLeaks. Bahan-bahan yang kemudian tersebar luas itu, termasuk beberapa video serangan udara yang menewaskan warga sipil, kawat diplomatik dan laporan militer dari Irak dan Afghanistan.
Manning telah mengaku membocorkan dokumen-dokumen itu dengan mengatakan ia ingin mendorong debat publik tentang kebijakan militer dan luar negeri Amerika.
Manning menghadapi 22 tuntutan – termasuk sebuah tuntutan militer yaitu membantu musuh – yang bisa membuatnya dihukum penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Ia juga dituntut melanggar Undang-Undang Anti Spionase – sebuah aturan yang dibuat tahun 1917 untuk mengadili mata-mata dan pengkhianat dengan sanksi hukuman sangat berat.
Sejak ditahan di Irak tahun 2010, Manning telah menjadi tokoh kontroversial. Para pendukung melihat Manning sebagai “whistleblower” atau pengungkap informasi yang heroik, sementara para pengecam melihatnya sebagai seorang pengkhianat yang mengganggu negara dan membahayakan jiwa.
Diantara demonstran pendukungnya adalah Daniel Ellsberg – yang membocorkan “Pentagon Papers” atau dokumen-dokumen Pentagon era Perang Vietnam – kepada suratkabar New York Times dan beberapa suratkabar lainnya.
Pengadilan militer di Fort Meade Maryland – yang terletak sekitar 45 kilometer dari Washington – diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya akhir Agustus. Tim jaksa mengatakan akan menghadirkan sekitar 100 saksi.
Manning dituduh membocorkan lebih dari 700 ribu arsip pemerintah dan militer kepada situs WikiLeaks. Bahan-bahan yang kemudian tersebar luas itu, termasuk beberapa video serangan udara yang menewaskan warga sipil, kawat diplomatik dan laporan militer dari Irak dan Afghanistan.
Manning telah mengaku membocorkan dokumen-dokumen itu dengan mengatakan ia ingin mendorong debat publik tentang kebijakan militer dan luar negeri Amerika.
Manning menghadapi 22 tuntutan – termasuk sebuah tuntutan militer yaitu membantu musuh – yang bisa membuatnya dihukum penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Ia juga dituntut melanggar Undang-Undang Anti Spionase – sebuah aturan yang dibuat tahun 1917 untuk mengadili mata-mata dan pengkhianat dengan sanksi hukuman sangat berat.
Sejak ditahan di Irak tahun 2010, Manning telah menjadi tokoh kontroversial. Para pendukung melihat Manning sebagai “whistleblower” atau pengungkap informasi yang heroik, sementara para pengecam melihatnya sebagai seorang pengkhianat yang mengganggu negara dan membahayakan jiwa.
Diantara demonstran pendukungnya adalah Daniel Ellsberg – yang membocorkan “Pentagon Papers” atau dokumen-dokumen Pentagon era Perang Vietnam – kepada suratkabar New York Times dan beberapa suratkabar lainnya.
Pengadilan militer di Fort Meade Maryland – yang terletak sekitar 45 kilometer dari Washington – diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya akhir Agustus. Tim jaksa mengatakan akan menghadirkan sekitar 100 saksi.