Ratusan mahasiswa Myanmar berpawai di kota Rangoon untuk hari keempat berturut-turut guna memprotes undang-undang pendidikan nasional yang menurut mereka akan mengekang kebebasan akademik.
Para mahasiswa, yang berdemonstrasi secara damai hari Senin (17/11), tidak senang atas undang-undang baru yang akan mengawasi perguruan tinggi di Myanmar secara sentral.
Pejabat-pejabat Kementerian Pendidikan bertemu pimpinan mahasiswa hari Minggu, tetapi negosiasi berakhir tanpa ada kemajuan.
Zaw Htay, direktur jenderal Departemen Pendidikan Tinggi, kepada VOA mengatakan, pemerintah bersedia bekerjasama dengan mahasiswa untuk mengatasi masalah mereka.
Hari Senin, mahasiswa mendesak pemerintah agar memenuhi tuntutan mereka dalam waktu 60 hari. Menurut mahasiswa, mereka telah membuat rekomendasi sebelum penyusunan RUU pendidikan nasional, tetapi diabaikan.
Phyo Phyo Oo, Sekretaris Jenderal All Burma Federation of Student Unions, mengatakan mahasiswa siap terus berdemonstrasi sampai masalahnya selesai.
Protes-protes dimulai hari Jumat, ketika Presiden Barack Obama mengadakan pertemuan terbuka di Yangon University.