Tautan-tautan Akses

Ratusan Pekerja Tambang Peru Lanjutkan Protes


Ratusan pekerja tambang berkumpul di Lima untuk memprotes Presiden Pedro Castillo dan pemerintahnya karena tidak menyelesaikan konfrontasi antara masyarakat pribumi dan tambang tembaga terbesar di Peru milik perusahaan China. (Photo: AP)
Ratusan pekerja tambang berkumpul di Lima untuk memprotes Presiden Pedro Castillo dan pemerintahnya karena tidak menyelesaikan konfrontasi antara masyarakat pribumi dan tambang tembaga terbesar di Peru milik perusahaan China. (Photo: AP)

Ratusan pekerja tambang berkumpul di Lima untuk memprotes Presiden Pedro Castillo dan pemerintahnya karena tidak menyelesaikan konfrontasi antara masyarakat pribumi dan tambang tembaga terbesar di Peru milik perusahaan China.

Ribuan pekerja tambang juga melakukan pawai protes di kota Arequipa dan Cusco.

Berbicara seusai pertemuan yang diadakan pagi harinya dengan PM Anibal Torres untuk mencari jalan guna mencapai kesepakatan mengenai apa yang harus dilakukan, Manajer Umum tambang Las Bambas Edgardo Orderique mengatakan situasi sekarang ini tidak dapat dipertahankan lagi.

"Situasi ini tidak dapat dilanjutkan lagi, Las Bambas sungguh-sungguh ingin mengadakan dialog dan tidak menghadapi konfrontasi semacam ini,” kata Orderique.

Pekerja pertambangan di pabrik peleburan Doe Run Peru melakukan protes di depan Kementerian Tenaga Kerja di Lima untuk menuntut pemerintah Peru menyelamatkan pekerjaan mereka di pabrik peleburan logam La Oroya yang ditutup di Andes, 19 April 2012, sebagai ilustrasi. (Foto: Reuters)
Pekerja pertambangan di pabrik peleburan Doe Run Peru melakukan protes di depan Kementerian Tenaga Kerja di Lima untuk menuntut pemerintah Peru menyelamatkan pekerjaan mereka di pabrik peleburan logam La Oroya yang ditutup di Andes, 19 April 2012, sebagai ilustrasi. (Foto: Reuters)

Para pekerja tambang menuntut agar pemerintah turun tangan di tambang untuk secara paksa menyingkirkan penduduk asli yang menghalangi pintu-pintu masuk, dengan mengatakan mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan.

Penduduk asli di sana menuntut agar perusahaan milik pemerintah China Minmetals, melalui anak perusahaannya MMG Limited, membayar mereka lebih banyak daripada yang telah mereka setujui pada awalnya untuk mengizinkan perusahaan itu melakukan penambangan di tanah leluhur mereka.

Masyarakat setempat mengklaim perusahaan China itu telah mengingkari janjinya untuk menyerahkan kembali 180 hektare lahan.

Pada awal Mei, sekitar 700 orang pribumi diusir karena menutup akses ke tambang selama berpekan-pekan, tetapi banyak di antara mereka yang telah kembali menghalangi para pekerja tambang bekerja. [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG