Ratusan warga Lebanon turun ke jalan-jalan Beirut hari Minggu (23/12) untuk memprotes ekonomi yang memburuk dan kebuntuan politik yang telah menyebabkan oara anggota parlemen kesulitan membentuk pemerintahan.
Para pemrotes berpawai ke gedung pemerintah di Beirut pusat, sebagian mengenakan rompi kuning, mirip dengan yang dikenakan para pemrotes di Prancis dalam beberapa pekan belakangan.
Massa menjadi gaduh dan para demonstran melempari petugas keamanan dengan botol minum dan berkelahi dengan sejumlah tentara.
Dalam pernyataan, militer meminta para pengunjuk rasa untuk menjaga ketenangan dan beraksi dengan damai.
Para anggota parlemen Lebanon gagal untuk menyepakati pemerintahan bersatu nasional sekitar tujuh bulan setelah pemilu gagal memilih mayoritas absolut.
Perdana Menteri terpilih Saad al-Hariri mengatakan hari Jumat bahwa dia berharap bisa menyelesaikan perjanjian akhir pekan ini tapi para politisi senior memupus harapan itu hari Sabtu karena menurut mereka telah muncul hambatan baru.
Ekonomi Lebanon berada di ambang kehancuran dan Prancis telah memperingatkan bahwa negara itu bisa terancam kehilangan bantuan yang sangat dibutuhkan, yang disepakati di Paris awal tahun ini, apabila kebuntuan politik terus berlanjut. (vm)