Demonstran berkumpul di Port Said, Ismailiya dan Kota Suez setelah mulai diberlakukannya jam malam untuk menghambat kerusuhan anti-pemerintah, Senin (28/1). Presiden Mohamed Morsi memerintahkan peraturan keadaan darurat hari Minggu.
Sepanjang hari Senin, pemrotes di beberapa kota menanggapi dengan marah pengumuman bahwa keadaan darurat akan berlaku paling sedikit satu bulan. Pemrotes di Kairo melempari polisi huru-hara dengan batu, yang membalas dengan lemparan gas air-mata. Para saksi juga melaporkan kerusuhan di Port Said dan Suez.
Sementara itu, Kabinet Mesir menyetujui rancangan undang-undang yang mengizinkan presiden mengerahkan tentara untuk membantu polisi menjaga keamanan, termasuk menangkap kaum sipil.
Morsi menyerukan dialog nasional hari Minggu dan mengundang para politisi dan kelompok oposisi untuk mengadakan pembicaraan hari Senin. Namun, usaha tersebut gagal karena oposisi utama Front Keselamatan Nasional dan kelompok-kelompok oposisi lain tidak mau turut dalam pembicaraan apapun dalam keadaan saat ini.
Hampir 50 orang telah tewas sejak Kamis, ketika kekerasan pecah dalam rapat-rapat umum memperingati genapnya dua tahun pergolakan menentang mantan pemimpin Mesir Hosni Mubarak.
Port Said dilanda kerusuhan paling buruk, dimana paling sedikit 37 orang tewas. Kekerasan di kota itu meningkat hari Sabtu setelah pengadilan menghukum mati 21 orang atas keterlibatan mereka dalam kerusuhan maut sepak-bola disana tahun lalu.
Sepanjang hari Senin, pemrotes di beberapa kota menanggapi dengan marah pengumuman bahwa keadaan darurat akan berlaku paling sedikit satu bulan. Pemrotes di Kairo melempari polisi huru-hara dengan batu, yang membalas dengan lemparan gas air-mata. Para saksi juga melaporkan kerusuhan di Port Said dan Suez.
Sementara itu, Kabinet Mesir menyetujui rancangan undang-undang yang mengizinkan presiden mengerahkan tentara untuk membantu polisi menjaga keamanan, termasuk menangkap kaum sipil.
Morsi menyerukan dialog nasional hari Minggu dan mengundang para politisi dan kelompok oposisi untuk mengadakan pembicaraan hari Senin. Namun, usaha tersebut gagal karena oposisi utama Front Keselamatan Nasional dan kelompok-kelompok oposisi lain tidak mau turut dalam pembicaraan apapun dalam keadaan saat ini.
Hampir 50 orang telah tewas sejak Kamis, ketika kekerasan pecah dalam rapat-rapat umum memperingati genapnya dua tahun pergolakan menentang mantan pemimpin Mesir Hosni Mubarak.
Port Said dilanda kerusuhan paling buruk, dimana paling sedikit 37 orang tewas. Kekerasan di kota itu meningkat hari Sabtu setelah pengadilan menghukum mati 21 orang atas keterlibatan mereka dalam kerusuhan maut sepak-bola disana tahun lalu.