Amerika Serikat selama beberapa jam menutup lalu-lintas menuju utara di pintu perbatasan tersibuk dengan Meksiko, untuk memasang hambatan baru keamanan hari Senin (19/11), sehari setelah ratusan penduduk kota Tijuana, Meksiko memrotes kehadiran kafilah ribuan migran Amerika Tengah di sana.
Amerika juga menutup salah satu dari dua pintu penyeberangan pejalan kaki di Ysidro dalam satu tindakan yang tampaknya bertujuan mencegah migran menerobos perbatasan itu secara masal.
Pemasangan penghalang (barikade) yang bagian atasnya dilengkapi kawat-berduri dan bisa dipindah-pindah itu, mempersulit hidup orang-orang Meksiko yang menggunakan San Ysidro (di wilayah Amerika), di mana sekitar 110.000 orang masuk ke Amerika setiap hari dengan 40.000 kendaraan.
Ketegangan memuncak karena hampir 3.000 rombongan migran massal memasuki Tijuana dalam beberapa hari terakhir, setelah lebih dari satu bulan dalam perjalanan dan beberapa bulan lagi kemungkinan harus menunggu , hasil permintaan suaka di Amerika.
Pemerintah AS memperkirakan, jumlah migran massal itu dalam waktu dekat bisa membengkak menjadi 10.000 orang. (ps/al)