Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai tindakan Korea Utara itu. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam, Hague mengatakan bahwa Korea Utara akan mendapat tanggapan keras dari masyarakat internasional jika terus mengembangkan misil dan kemampuan nuklirnya. Hague juga menyerukan agar Korea Utara menghentikan semua aktivitas terkait misil dan nuklir dan berkomitmen untuk melibatkan diri dengan masyarakat internasional.
Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa tindakan itu merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional dan akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. Wasterwelle juga mengatakan, Dewan Keamanan PBB harus memberikan tanggapan keras terhadap pelanggaran hukum internasional tersebut.
Menteri Sekretaris Negara Jepang, Osamu Fujimura mengatakan, tidak ada indikasi bahwa pecahan dari peluncuran itu jatuh di kawasan Jepang. Pasukan pertahanan Jepang, bersama dengan militer Korea Selatan dan Amerika di kawasan itu, telah mengerahkan baterai anti rudal di darat dan laut untuk menembak jatuh roket jika melintas di atas kawasan Jepang atau Korea Selatan.
Seorang pejabat Jepang lain dikutip mengatakan, Tokyo mungkin mempertimbangkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara, tergantung tanggapan masyarakat internasional. Peluncuran itu mendorong diselenggarakannya pertemuan membahas masalah keamanan di Seoul dan Tokyo.
Para pejabat pemerintah Korea Utara tidak segera mengeluarkan komentar mengenai peluncuran hari Jumat itu namun mengatakan pengumuman akan segera dikeluarkan.
Korea Utara sebelumnya mengumumkan peluncuran roket tiga tahap untuk membawa satelit ke orbit itu bertepatan dengan peringatan 100 tahun lahirnya pendiri negara itu, Kim Il Sung.
Para wartawan yang sebelumnya dijanjikan akan dapat menyaksikan peluncuran dari pusat observasi tidak dibawa ke sana. Pada ruang wartawan asing, para pejabat Korea Utara menolak menjawab pertanyaan segera setelah peluncuran yang gagal itu.
Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan kepada kantor berita Perancis bahwa tindakan itu merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional dan akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. Wasterwelle juga mengatakan, Dewan Keamanan PBB harus memberikan tanggapan keras terhadap pelanggaran hukum internasional tersebut.
Menteri Sekretaris Negara Jepang, Osamu Fujimura mengatakan, tidak ada indikasi bahwa pecahan dari peluncuran itu jatuh di kawasan Jepang. Pasukan pertahanan Jepang, bersama dengan militer Korea Selatan dan Amerika di kawasan itu, telah mengerahkan baterai anti rudal di darat dan laut untuk menembak jatuh roket jika melintas di atas kawasan Jepang atau Korea Selatan.
Seorang pejabat Jepang lain dikutip mengatakan, Tokyo mungkin mempertimbangkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara, tergantung tanggapan masyarakat internasional. Peluncuran itu mendorong diselenggarakannya pertemuan membahas masalah keamanan di Seoul dan Tokyo.
Para pejabat pemerintah Korea Utara tidak segera mengeluarkan komentar mengenai peluncuran hari Jumat itu namun mengatakan pengumuman akan segera dikeluarkan.
Korea Utara sebelumnya mengumumkan peluncuran roket tiga tahap untuk membawa satelit ke orbit itu bertepatan dengan peringatan 100 tahun lahirnya pendiri negara itu, Kim Il Sung.
Para wartawan yang sebelumnya dijanjikan akan dapat menyaksikan peluncuran dari pusat observasi tidak dibawa ke sana. Pada ruang wartawan asing, para pejabat Korea Utara menolak menjawab pertanyaan segera setelah peluncuran yang gagal itu.
