Kemungkinan bahwa peluncuran itu akan berlangsung hari Kamis memudar karena hingga tengah hari tidak ada tanda-tanda kegiatan baru di landas luncur di luar kota Pyongyang yang berawan.
Para pejabat Korea Utara mengatakan peluncuran akan berlangsung antara Kamis dan Senin mendatang, dan antara pukul 7 pagi dan 12 siang waktu setempat.
Di Tokyo, Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengulangi imbauan agar Pyongyang membatalkan peluncuran itu, tetapi ia juga menyatakan pasukan Jepang siap menembak jatuh roket itu jika menyimpang ke wilayah Jepang.
Korea Selatan juga menempatkan pasukannya dalam kesiagaan tinggi dan mengancam akan menembak roket itu jika terlihat akan jatuh di wilayah Korea Selatan.
Filipina, yang berdekatan dengan lokasi yang direncanakan sebagai tempat jatuhnya tingkat pertama roket itu, telah mengalihkan jalur penerbangan dan memerintahkan nelayan agar menghindari kawasan tersebut.
Paek Chang Ho, kepala pusat komando peluncuran Korea Utara, Rabu mengatakan kepada wartawan bahwa bahan bakar sedang diisikan ke roket itu, sebagai salah satu langkah terakhir sebelum peluncuran. Para wartawan, termasuk seorang wartawan VOA, dapat melihat kegiatan itu melalui video yang ditayangkan langsung di pusat komando.
Paek mengatakan satelit cuaca telah dipasang di roket, yang siap diluncurkan antara hari Kamis dan Senin, tergantung pada kondisi cuaca. Video itu memperlihatkan pucuk roket yang ditutupi terpal, sehingga klaim tersebut sulit dikukuhkan.
Paek juga menegaskan bahwa Korea Utara memberi kesempatan kepada wartawan untuk melihat pusat komando peluncuran itu guna menepis dugaan bahwa pihaknya sedang mengujicoba misil balistik jarak jauh. Ia berjanji akan berbagi citra yang dikirim dari satelit Korea Utara itu dengan negara-negara lain.
Rencana peluncuran tersebut membuat berang banyak negara tetangga Korea Utara, yang menganggap tindakan tersebut sebagai kedok bagi ujicoba misil balistik yang nantinya dapat dipasangi hulu ledak nuklir.
Para pejabat Korea Utara mengatakan peluncuran akan berlangsung antara Kamis dan Senin mendatang, dan antara pukul 7 pagi dan 12 siang waktu setempat.
Di Tokyo, Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengulangi imbauan agar Pyongyang membatalkan peluncuran itu, tetapi ia juga menyatakan pasukan Jepang siap menembak jatuh roket itu jika menyimpang ke wilayah Jepang.
Korea Selatan juga menempatkan pasukannya dalam kesiagaan tinggi dan mengancam akan menembak roket itu jika terlihat akan jatuh di wilayah Korea Selatan.
Filipina, yang berdekatan dengan lokasi yang direncanakan sebagai tempat jatuhnya tingkat pertama roket itu, telah mengalihkan jalur penerbangan dan memerintahkan nelayan agar menghindari kawasan tersebut.
Paek Chang Ho, kepala pusat komando peluncuran Korea Utara, Rabu mengatakan kepada wartawan bahwa bahan bakar sedang diisikan ke roket itu, sebagai salah satu langkah terakhir sebelum peluncuran. Para wartawan, termasuk seorang wartawan VOA, dapat melihat kegiatan itu melalui video yang ditayangkan langsung di pusat komando.
Paek mengatakan satelit cuaca telah dipasang di roket, yang siap diluncurkan antara hari Kamis dan Senin, tergantung pada kondisi cuaca. Video itu memperlihatkan pucuk roket yang ditutupi terpal, sehingga klaim tersebut sulit dikukuhkan.
Paek juga menegaskan bahwa Korea Utara memberi kesempatan kepada wartawan untuk melihat pusat komando peluncuran itu guna menepis dugaan bahwa pihaknya sedang mengujicoba misil balistik jarak jauh. Ia berjanji akan berbagi citra yang dikirim dari satelit Korea Utara itu dengan negara-negara lain.
Rencana peluncuran tersebut membuat berang banyak negara tetangga Korea Utara, yang menganggap tindakan tersebut sebagai kedok bagi ujicoba misil balistik yang nantinya dapat dipasangi hulu ledak nuklir.