Dalam sebuah wawancara bersama VOA, tim kampanye pemilihan kembali Presiden Joe Biden meremehkan rekor pengumpulan dana dalam satu acara yang diraih tim kampanye Donald Trump, Sabtu (6/4). Meski begitu, para analis menyebut, dana kampanye bukan satu-satunya hal yang memastikan kandidat manapun untuk bisa kembali ke Gedung Putih.
Mencetak rekor baru penggalangan dana dalam satu acara, tim kampanye Trump mengumpulkan $50,5 juta, Sabtu (6/4), dalam gala untuk donor-donor kaya di Palm Beach, Florida.
“Orang-orang ingin berkontribusi pada upaya untuk membuat Amerika hebat kembali. Orang-orang kaya menginginkan itu, orang miskin juga menginginkan itu, setiap orang menginginkan perubahan. Kinerja negara ini benar-benar buruk. Kita menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia dan kami akan mengubah itu dengan sangat cepat,” ujar Trump.
Tim kampanye calon dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang maju sebagai petahana untuk terpilih kembali, juga merilis angka pencapaian penggalangan dana terakhir mereka selama akhir pekan kemarin.
Juru bicara senior, Kevin Munoz mengatakan kepada VOA pada Minggu, bahwa 1,6 juta rakyat Amerika telah memberikan kontribusi yang sangat bernilai, dan menjelaskan bagaimana tim kampanye ini akan membelanjakan $192 juta dana segar yang berada di tangan mereka.
“Lebih dari seratus kantor di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran. Ratusan staf sedang dibentuk di seluruh negara bagian yang menjadi medan pertempuran ini, kampanye media bersejarah senilai $30 juta yang menargetkan pemilih Asia-Pasifik, Latin, dan Afrika-Amerika ditujukan kepada para pemilih ini lebih awal dan seringkali menentukan pilihan dalam pemilu ini,” kata Munoz.
Munoz juga menganggap enteng pencapaian penggalangan dana terakhir oleh Trump. “Para penyumbang utama kepada kampanye Joe Biden adalah para perawat dan guru-guru. Kami didukung oleh masyarakat kelas pekerja dan itu sangat berbeda dengan kampanye Donald Trump. Dan ini adalah apa yang akan memenangkan pemilu,” tambahnya.
Tetapi uang saja tidak akan mengamankan jalan bagi kembalinya Biden ataupun Trump ke Gedung Putih. Para analis menggarisbawahi hal itu.
Salah satunya adalah Profesor Mark Hansen, dari Universitas Chicago.
“Persoalan yang lebih besar yang dihadapi Presiden Biden saat ini adalah sejumlah keretakan di dalam partainya sendiri dan menjangkau para pemilih independen. Dan para pemilih Partai Republik yang mungkin tidak puas dengan partainya,” kata Hansen.
Pendapat senada disampaikan Profesor Steffen Schmidt, dari Universitas Iowa. “Trump memiliki basis yang solid. Individu yang sangat antusias, penuh semangat dan berkomitmen, tetapi saya tidak yakin angka-angka itu menunjukkan bahwa basis yang dia miliki semakin membesar,” ujar Schmidt.
Tim kampanye Trump tidak menanggapi permintaan wawancara dari VOA, tetapi dalam laman webnya, tim ini mengiklankan jadwal kampanye Trump di Pennsylvania pada 13 April.
Agenda kampanye Biden akan sibuk pekan depan. “Dia akan menuju ke Madison, Wisconsin untuk berbicara mengenai dana pinjaman pendidikan. Juga juga menggelar penggalangan dana yang lain. Dia akan berbicara kepada para pemilih yang akan memutuskan pilihan pada pemilu setiap hari sejak saat ini hingga November,” kata Munoz.
Penggalangan dana akan diselenggarakan di Chicago pekan ini, kata Munoz tanpa memberikan rincian lebih jauh. Presiden juga akan menyelesaikan urusan-urusan domestik dan internasional sepanjang pekan ini, termasuk kunjungan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. [ns/ab]
Forum