Pihak berwenang Malaysia menyatakan tidak ada bukti kejahatan dalam kematian remaja Inggris yang hilang dari sebuah resor di Malaysia awal bulan ini.
Mohamad Mat Yusop, kepala polisi negara bagian Negeri Sembilan hari Kamis (15/8) mengatakan kepada wartawan bahwa otopsi terhadap mayat Nora Anne Quoirin sebelumnya menunjukkan bahwa ia meninggal akibat perdarahan usus karena kelaparan dan stres.
Mayat Quoirin yang tanpa busana ditemukan hari Selasa (13/8) di dekat sungai kecil sekitar dua kilometer dari resor Dusun. Mayatnya kemudian dibawa ke rumah sakit tempat ia diidentifikasi oleh orang tuanya.
Yusop mengatakan tidak ada bukti remaja berusia 15 tahun itu diculik atau diperkosa. Quoirin telah meninggal dua atau tiga hari sebelum mayatnya ditemukan.
Remaja yang memiliki hambatan belajar dan keterbatasan fisik itu dilaporkan hilang pada 4 Agustus, sehari setelah keluarganya menginap di resor yang terletak sekitar 70 kilometer dari ibukota, Kuala Lumpur. Polisi menganggap ini sebagai kasus orang hilang, tetapi keluarganya curiga ia diculik.
Lebih dari 350 orang bergabung mencari Quoirin, didukung oleh helikopter, pesawat nirawak, dan anjing pelacak. Polisi dari Inggris, Irlandia dan Perancis juga datang ke Malaysia untuk membantu pencarian. Ibu Quoirin berasal dari Irlandia dan ayahnya seorang Perancis, tetapi keluarga tersebut telah tinggal di Inggris selama beberapa tahun. [uh/ab]