Pimpinan perusahaan mobil Renault di Perancis meminta maaf kepada tiga orang mantan pimpinan perusahaannya yang dipecat karena dituduh secara keliru menjual rahasia perusahaan kepada Tiongkok.
Pimpinan perusahaan Renault, Carlos Ghosn, berjanji, Senin, untuk membayar mereka ganti rugi dan memulihkan kehormatan mereka di mata dunia.
Kepolisian Perancis telah mengenakan tuduhan terhadap seorang mantan pejabat intelijen militer yang beralih menjadi pejabat keamanan Renault, Dominique Garvey, atas kecurigaan merekayasa klaim terhadap ketiga mantan pimpinan tadi.
Renault mencurigai pejabat keamanan tersebut berusaha meyakinkan perusahan otomotif ini agar mengeluarkan ratusan ribu dolar untuk melaksanakan penyelidikan internal mengenai tuduhan spionase tersebut.
Renault memecat ketiga pimpinan tadi pada bulan Januari karena dituduh menjual rahasia mobil listrik kepada Tiongkok dan menyimpan uangnya dalam rekening bank di Switzerland dan Liechtenstein.
Kepolisian Perancis menjadi curiga ketika mereka tidak dapat menemukan rekening bank itu.
Beberapa pejabat Perancis menuduh Tiongkok terlibat dalam spionase industri -- tuduhan yang dibantah keras oleh Tiongkok.