Ribuan orang berunjuk rasa di Washington dan kota-kota lain di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (28/8) untuk menuntut perlindungan bagi hak-hak pilih.
Aksi itu bertujuan mendesak para anggota Kongres untuk mengesahkan legislasi yang bertujuan melawan sejumlah pembatasan surat suara di negara bagian yang dipimpin Partai Republik.
Aksi itu diadakan pada ulang tahun pawai bersejarah yang dipimpin oleh Martin Luther King Jr. pada 1963 di Washington. Para penyelenggara "March On for Voting Rights" mengatakan upaya pembatasan terkait pemilihan di tingkat negara bagian itu lebih merugikan warga non-kulit putih.
Di Washington, para demonstran memegang bendera "Black Lives Matter" dan poster yang menyerukan legislasi federal. Mereka berpawai dari McPherson Square menuju titik pertemuan National Mall, di mana King menyampaikan pidato ikoniknya "I Have a Dream" pada 58 tahun lalu.
Carolyn Ruff, seorang aktivis berusia 74-tahun, mengatakan dia datang ke Washington dari Chicago untuk mendorong disahkannya sebuah Undang-Undang (UU) federal yang akan memulihkan perlindungan bagi UU Hak Pilih 1965, yang melarang praktik-praktik hak pilih yang diskriminatif.
RUU itu disetujui di DPR AS pekan ini. Namun, peluang untuk lolos di Senat kurang baik karena aturan yang mengizinkan faksi minoritas untuk memblokir legislasi itu. [vm/ft]