Puluhan ribu pendukung tokoh oposisi dalam penjara Alexei Navalny, membanjiri jalan-jalan di Rusia pada Sabtu (23/1). Mereka mengabaikan peringatan pihak berwenang yang mengatakan bahwa mereka yang berdemonstrasi akan ditangkap dan berisiko terpapar virus corona.
Navalny menyerukan sejumlah unjuk rasa itu setelah pemimpin oposisi itu dipenjara sekembalinya ke Rusia akhir pekan lalu dari Jerman, di mana dia dirawat karena diracun pada Agustus tahun lalu.
Kelompok pengawas independen OVD-Info melaporkan lebih dari 2.700 ditangkap pada Sabtu (23/1) malam, termasuk istri Navalny, Yulia, dan pembantunya, politisi Lyubov Sobol. Puluhan jurnalis juga ditangkap.
Yulia Navalnaya mengonfirmasi penangkapannya di Moskow dalam sebuah unggahan Instagram yang dibuat dari dalam van polisi.
"Maaf kualitas (fotonya) buruk. Pencahayaannya sangat jelek di dalam van," tulisnya pada Sabtu (23/1).
Ribuan pendukung Navalny turun ke jalan-jalan di lebih dari 60 kota di Rusia Sabtu (23/1), menuntut agar pengkritik Kremlin itu segera dibebaskan. Mereka melawan upaya-upaya yang diambil polisi untuk membubarkan protes.
Pihak berwenang mengatakan protes itu ilegal karena tidak diotorisasi dengan semestinya. Navalny ditahan selama 30 hari pada awal pekan ini karena dugaan pelanggaran pembebasan bersyarat. [vm//ft]