Tanggap darurat ini berlaku sampai 7 Januari 2020 bagi enam wilayah, yakni Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Bandung Barat, Kab. Karawang, dan Kab. Indramayu.
Kepala Biro Humas Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan, logistik terus dikirimkan kepada warga terdampak, seperti di Kota Bekasi.
“Mobil dapur umum, tangki air bersih, vaksin gigitan ular berbisa,” jelasnya kepada wartawan usai video conference dengan Pemkot Bekasi, Jumat (3/1).
“Termasuk tadi ada permintaan perahu karet. Jadi walaupun sudah kita kirimkan 10 buah (perahu karet), tapi dirasakan masih kurang oleh Pemkot Bekasi,” tambah dia.
Herman meminta kebutuhan dasar warga dapat segera terpenuhi. “Kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, pelayanan kesehatan, air bersih, sanitasi, tempat hunian, dan pelayanan psikososial, harus terpenuhi,” ujarnya lagi.
BPBD Jawa Barat menjamin persediaan logistik masih mencukupi.
“Sampai sekarang kita masih bisa tangani. Karena sekarang dari APBD-nya ada tambahan untuk 2020,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Didi Adji Siddik.
Dia menambahkan, pihaknya akan segera menyalurkan logistik pembersih, mengingat sebagian warga mulai kembali ke rumahnya.
“Rumah itu kotor. Jadi kita perlu alat-alat pembersih, kemudian disinfektan seperti karbol supaya rumah bersih kembali,” tambahnya.
Bekasi Dilanda Banjir Terbanyak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, Jawa Barat memiliki 97 titik banjir, lebih banyak dari DKI Jakarta (63 titik) dan Banten (9 titik).
Dari semua lokasi banjir di Jawa Barat, 53 titik berkumpul di Kota Bekasi, 32 di Kab. Bekasi, dan sisanya tersebar di Kab. Bogor dan Depok—semuanya kawasan penyangga ibukota.
Banjir terparah hingga sedalam 2,5 m terjadi di Perum Beta Lestari, Kota Bekasi. Sedangkan di Kab. Bogor dan Depok juga terjadi longsor.
Setidaknya 369.681 jiwa terdampak dan 21 orang meninggal dunia akibat rangkaian bencana alam di Jabar, ungkap data BNPB.
Ridwan Kamil telah meninjau lokasi dan bertemu warga di Bekasi dan Bogor. Ia menyerahkan 10 riverboat untuk membantu evakuasi di Bekasi.
Saat ini, ujar Hermansyah, kondisi di beberapa titik mulai membaik. Dia berharap pemulihan bisa segera dilakukan.
“Ya kita berharap saja, mudah-mudahan ini tidak ada curah hujan yang begitu tinggi. Seperti hari ini kondisinya sudah mulai surut, hanya tinggal beberapa titik yang terkena,” jelas dia lagi.
Meski begitu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada. Sebab BMKG memperingatkan cuaca ekstrem bertahan hingga beberapa hari ke depan.
“Saya imbau masyarakat juga untuk terus mengakses informasi dan mengikuti instruksi dari badan-badan kebencanaan, seperti BPBD Jabar, sebagai langkah antisipasi,” kata Herman. [rt/ab]