Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan sulit bagi Iran untuk mempertahankan perjanjian nuklir 2015 yang ditandatanganinya dengan sejumlah negara besar, kalau Iran tidak mendapat keuntungan.
Rouhani mengatakan kepada Presiden Perancis Emmanuelle Macron dalam percakapan telepon, Selasa (12/6/2018), bahwa penandatangan perjanjian itu, Perancis, Inggris, Jerman, Russia dan China harus bisa mencari cara-cara lain untuk membantu Iran setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian itu, dan mengenakan kembali sanksi-sanksi yang tadinya sudah dicabut.
Dalam perjanjian 2015, yang dicapai oleh pemerintahan Presiden Obama dengan negara-negara kuat tadi, disepakati bahwa sanksi-sanksi internasional atas Iran dicabut, dengan syarat Iran menghentikan kegiatan nuklirnya.
Keputusan Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian itu menyebabkan Perancis, Jerman dan Inggris harus berusaha keras untuk menjamin supaya Iran mendapat cukup insentif keuangan supaya terus menaati perjanjian itu.
Rouhani menulis dalam websitenya “kita jangan membiarkan sukses diplomasi yang hebat ini dirusak oleh tindakan sepihak yang dilakukan orang tertentu, yang tidak menaati janji-janjinya.”
Para pejabat Perancis mengatakan para penandatangan perjanjian itu, kecuali Amerika, berencana akan mengadakan pertemuan segera di Wina. [ii]