Dalam pidato pada upacara pembukaan Konferensi Kesatuan Islam Internasional di Teheran hari Minggu (27/12), Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan warga Muslim “harus menghapus citra negatif Islam dari dunia maya dan kehidupan nyata sekarang ini.”
Rouhani mengecam warga Muslim “yang diam melihat seluruh pembunuhan dan pertumpahan darah” di Suriah, Irak dan Yaman. Ditambahkannya, konflik di Irak dan Suriah hanya memberi keuntungan bagi Israel dan mereka yang menentang warga Muslim.
Rouhani juga membantah opini bahwa negaranya berupaya membentuk “Shi’iite crescent” atau “bulan sabit Syiah," kawasan yang didominasi kaum Syiah di Timur Tengah, mulai dari Lebanon hingga ke Suriah dan Irak.
“Tidak ada bulan sabit Syiah atau Sunni. Kita hanya memiliki bulan Islam. Kita, warga Muslim di dunia, harus bersatu,” tegasnya.
Memburuknya konflik antar Islam, yaitu antara Iran dan negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi, memicu ketegangan Sunni-Syiah yang telah memecah bela dunia Arab selama bertahun-tahun. Kelompok Syiah-Iran mendukung pemberontak Houthi-Yaman, sementara kelompok Sunni yang berkuasa di Arab memimpin koalisi yang membom Houthi-Yaman. [em]