Nilai rubel Rusia melorot ke tingkat terendah baru, Selasa (16/12), bahkan setelah bank sentral memberlakukan suku bunga terbesarnya dalam 16 tahun, dalam usaha darurat untuk menopang mata uang yang menurun sangat cepat itu.
Mata uang itu bahkan sempat jatuh hingga 80 rubel per satu dolar dan 100 rubel per satu euro, sebelum mencapai sejumlah kenaikan pada perdagangan menjelang penutupan di pasar uang Moskow. Rubel kehilangan hampir 60 persen nilainya terhadap mata-mata uang utama Barat tahun ini.
Setelah pertemuan darurat, Menteri Ekonomi Rusia Alexei Ulyukayev mengatakan, beberapa tindakan akan diambil untuk membantu mengatasi krisis itu, namun ia memupus kemungkinan diberlakukannya pengawasan ketat atas pembelian mata uang asing.
Rubel bahkan jatuh setelah bank sentral Moskow secara dramatis meningkatkan suku bunga acuannya dari 10,5 menjadi 17 persen, dengan harapan membendung penjualan besar-besaran mata uang itu.
