Bursa saham di Jepang dan Chins mengalami penurunan tajam hari Selasa, menyusul aksi jual hari Senin di bursa Amerika.
Indeks Nikkei turun sekitar lima persen, sementara Indeks Komposit Shanghai turun sekitar dua persen.
Dalam perdagangan hari Senin, Standard & Poor 500 berakhir dengan penurunan lebih dari dua persen dan Dow turun hampir tiga persen.
Presiden Amerika Donald Trump menyalahkan Federal Reserve atau bank sentral Amerika atas penurunan di bursa saham dan masalah-masalah ekonomi lainnya.
Dalam cuitannya, Trump mengatakan satu-satunya masalah ekonomi Amerika adalah naiknya suku bunga. Ia menuding Gubernur Bank Sentral Jerome Powell tidak memahami pasar dan merusak perekonomian dengan kenaikan suku bunga.
Bank Sentral Amerika memangkas suku bunga utama hingga mendekati nol persen untuk mendongkrak pertumbuhan ketika resesi mulai terjadi pada tahun 2007. Bank sentral kemudian mempertahankan suku bunga yang rendah itu selama beberapa tahun.
Pertumbuhan akhirnya pulih dan tingkat pengangguran merosot ke titik terendah dalam 49 tahun ini. Para pejabat bank sentral menilai stimulus darurat tidak lagi diperlukan. Pimpinan bank sentral memutuskan untuk mengurangi stimulus itu dengan menaikkan suku bunga secara bertahap karena khawatir terlalu banyak stimulus dapat memicu inflasi.
Para pakar menyatakan kenaikan harga yang begitu tajam dapat memicu siklus kenaikan harga yang merusak, yang mengarah pada tuntutan kenaikan upah, yang selanjutnya akan memicu siklus kenaikan harga lainnya.
Para analis yang dikutip media keuangan menyatakan serangan Trump terhadap Bank Sentral membuat para investor khawatir bahwa lembaga tersebut akan kehilangan kemandiriannya, yang memungkinkan Bank Sentral mengambil keputusan berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan bukannya apa yang populer secara politik.
Sebagian ekonom menyatakan keyakinan investor juga diguncang oleh penetapan tarif oleh Trump terhadap mitra-mitra dagang utama Amerika. Menaikkan biaya dapat mengurangi perdagangan dan memangkas perdagangan dapat mengurangi permintaan akan barang dan jasa, yang selanjutnya memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Faktor lain yang merusak kepercayaan investor adalah kebuntuan politik di Washington terkait dana yang diminta Trump untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko. Perselisihan ini membuat Trump dan Kongres tidak dapat menyepakati prioritas anggaran. [uh]