Rusia mengatakan pada Sabtu (21/5) bahwa pihaknya sejauh ini melarang 963 orang Amerika Serikat (AS) untuk memasuki wilayahnya. Sebelumnya Moskow telah menerapkan pelarangan serupa terhadap Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi lainnya.
Larangan perjalanan simbolis sebagian besar merupakan bagian dari memburuknya hubungan Rusia dengan Barat sejak invasi 24 Februari ke Ukraina. Agresi itu mendorong Washington dan sekutunya untuk menghujani sejumlah sanksi kepada Moskow dan bahkan meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah menambahkan 26 nama baru orang ke daftar orang Kanada yang dilarang bepergian ke Rusia, termasuk kepala pertahanan, eksekutif industri pertahanan dan Sophie Gregoire Trudeau, istri Perdana Menteri Justin Trudeau.
Menerbitkan daftar lengkap orang AS yang dilarang untuk pertama kalinya, kementerian mengatakan: "Kami menekankan bahwa tindakan bermusuhan yang diambil oleh Washington, yang menjadi bumerang terhadap Amerika Serikat sendiri, akan terus menerima penolakan yang layak."
Dikatakan sanksi balasan Rusia adalah tanggapan yang diperlukan yang bertujuan untuk "memaksa rezim Amerika yang berkuasa, yang mencoba untuk memaksakan 'tatanan dunia berbasis aturan' neo-kolonial di seluruh dunia, untuk mengubah perilakunya, mengakui kenyataan geopolitik baru."
Nama-nama pejabat AS yang masuk dalam daftar yang dilarang masuk Rusia termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Kepala CIA William Burns.
Daftar baru pelarangan bagi sejumlah warga Kanada itu diterbitkan empat hari setelah Ottawa memperkenalkan undang-undang yang akan melarang Presiden Vladimir Putin dan sekitar 1.000 anggota pemerintahan dan militernya bepergian ke wilayahnya.
Rusia telah melarang Justin Trudeau, Menteri Keuangan Chrystia Freeland dan ratusan warga Kanada lainnya memasuki negara itu. [ah]