Rusia mengumumkan akan mengakui hasil pemilu mendatang di dua wilayah separatis di Ukraina Timur, Selasa (28/10). Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pemilihan yang dijadwalkan berlangsung 2 November itu akan penting untuk “melegitimasi kekuasaan” di Republik Rakyat Donetsk dan Luhanks yang sekarang ini tidak diakui.
Sementara Ukraina menggelar pemilu itu hari Minggu, hampir tiga juta pemilih tidak dapat memberikan suara mereka di bagian timur negara tersebut, di mana pertempuran berbulan-bulan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis dukungan Rusia telah menewaskan lebih dari 3.700 orang.
Pemimpin pemberontak Ukraina Timur, yang melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Kyiv pada bulan April, menyatakan mereka akan menyelenggarakan pemilihan mereka sendiri.
Presiden Amerika Barack Obama, Senin (27/10) mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengakui pemilu di wilayah-wilayah yang dikuasai separatis sebelum mereka mematuhi hukum Ukraina dan diselenggarakan atas persetujuan pemerintah Ukraina.