Dalam jumpa pers tahunan di Moskow, Kamis (19/12), Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan pemberian dana talangan kepada Ukraina bukan karena alasan politik atau ingin merenggut Ukraina dari perjanjian perdagangan yang diusulkan dengan Uni Eropa.
Ukraina mengalami kekacauan politik yang disulut oleh penolakan Presiden Viktor Yanukovych untuk menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa. Protes anti pemerintah di Ukraina mulai sebulan yang lalu. Ini adalah krisis politik Ukraina yang paling besar dalam satu dekade.
Hari Rabu (18/12) PM Ukraina Mykola Azarov mengatakan perjanjian baru dana talangan negaranya akan memungkinkan Ukraina menggairahkan kembali ekonominya dan menghindari keruntuhan. Sementara itu, demonstrasi pro Uni Eropa berlanjut di Kiev dan kota-kota lainnya di Ukraina.
Putin telah berjanji akan menurunkan sepertiga harga ekspor gas alam ke Ukraina dan memberi Ukraina pinjaman berjumlah 15 milyar dolar.
Pemimpin oposisi Vitaly Klitscho menyambut berita tersebut dengan skeptisisme hari Selasa, dan mengatakan kepada para pendukung bahwa Yanukovych telah menggadaikan kepentingan nasional Ukraina, kemandirian dan prospek setiap warga Ukraina untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, ketika ditanya mengenai laporan yang mengklaim bahwa Moskow menempatkan rudal canggih Iskander di daerah Kaliningrad, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia belum mengirimkan rudal ke daerahnya di Baltik barat, tetapi memandangnya sebagai cara yang mungkin untuk melawan sistem pertahanan rudal pimpinan Amerika di Eropa. Kaliningrad adalah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania – anggota NATO dan Uni Eropa.
Kedua negara itu telah mengutarakan keprihatinan, dan Washington memperingatkan Moskow agar jangan melakukan langkah yang akan menyebabkan ketidakstabilan.
Putin mengatakan Rusia telah lama mempertimbangkan tindakan tersebut, namun menambahkan bahwa “kami belum membuat keputusan” untuk mengerahkan rudal.
Ukraina mengalami kekacauan politik yang disulut oleh penolakan Presiden Viktor Yanukovych untuk menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa. Protes anti pemerintah di Ukraina mulai sebulan yang lalu. Ini adalah krisis politik Ukraina yang paling besar dalam satu dekade.
Hari Rabu (18/12) PM Ukraina Mykola Azarov mengatakan perjanjian baru dana talangan negaranya akan memungkinkan Ukraina menggairahkan kembali ekonominya dan menghindari keruntuhan. Sementara itu, demonstrasi pro Uni Eropa berlanjut di Kiev dan kota-kota lainnya di Ukraina.
Putin telah berjanji akan menurunkan sepertiga harga ekspor gas alam ke Ukraina dan memberi Ukraina pinjaman berjumlah 15 milyar dolar.
Pemimpin oposisi Vitaly Klitscho menyambut berita tersebut dengan skeptisisme hari Selasa, dan mengatakan kepada para pendukung bahwa Yanukovych telah menggadaikan kepentingan nasional Ukraina, kemandirian dan prospek setiap warga Ukraina untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, ketika ditanya mengenai laporan yang mengklaim bahwa Moskow menempatkan rudal canggih Iskander di daerah Kaliningrad, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia belum mengirimkan rudal ke daerahnya di Baltik barat, tetapi memandangnya sebagai cara yang mungkin untuk melawan sistem pertahanan rudal pimpinan Amerika di Eropa. Kaliningrad adalah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania – anggota NATO dan Uni Eropa.
Kedua negara itu telah mengutarakan keprihatinan, dan Washington memperingatkan Moskow agar jangan melakukan langkah yang akan menyebabkan ketidakstabilan.
Putin mengatakan Rusia telah lama mempertimbangkan tindakan tersebut, namun menambahkan bahwa “kami belum membuat keputusan” untuk mengerahkan rudal.