Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (11/9) mengatakan Barat “kemungkinan besar” telah membuat keputusan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Barat terhadap Rusia.
Dalam konferensi telepon dengan wartawan, Peskov mengatakan asumsi tersebut dapat dibuat dengan "tingkat kemungkinan yang tinggi".
Pernyataan Peskov bertepatan dengan kunjungan bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy ke Kyiv pada hari Rabu.
Selama berbulan-bulan, Ukraina telah meminta persetujuan untuk menggunakan senjata jarak jauh dari Amerika dan sekutu-sekutu Barat untuk menyerang sejumlah fasilitas di Rusia; dan diperkirakan akan menyampaikan tekanan lebih keras untuk mendapatkan izin tersebut saat Blinken dan Lammy melawat ke Kyiv.
Amerika dan Inggris, Selasa (10/9) secara resmi menuduh Iran memasok rudal balistik jarak pendek ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, dan mengumumkan sanksi baru terhadap Moskow dan Teheran.
Blinken menuduh Iran menyediakan rudal balistik jarak pendek Fath-360 kepada Rusia, dan menyebut tindakan tersebut sebagai “eskalasi dramatis”.
Peskov mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.
“Kami mendengar banyak pembicaraan tentang pengiriman senjata ke Federasi Rusia. Semuanya tidak berdasar. Kami sedang mengembangkan hubungan kami sendiri dengan sejumlah negara. Kami bekerja sama di berbagai bidang, dan kami akan melanjutkan kerja sama ini demi kepentingan negara kami,” ujarnya. (em/jm)
Forum