Rusia melarang ekspor gandum dari luar negeri setelah mengalami bencana kebakaran dan kemarau tahun lalu yang menghancurkan sepertiga panen di negara itu. Para pejabat mengatakan tindakan pencegahan itu untuk mencegah kekurangan dalam negeri.
Andrei Sizov, analis pada lembaga think tank Sovecon, mengatakan bahwa panen tahun ini akan menghasilkan jutaan ton ekspor gandum, tetapi mengakui, mungkin sulit bagi Rusia untuk menyamai kekuatan ekspornya setelah diberlakukannya larangan ekspor selama setahun.
“Kami perkirakan jumlah ekspor biji-bijian Rusia akan berjumlah sekitar 15 juta ton, mungkin lebih. Ini akan tergantung pada permintaan dan harga dunia,” ujarnya.
Rusia memperkirakan akan memanen 85 sampai 90 juta ton biji-bijian tahun ini. Para ahli meteorologi memperkirakan, musim kemarau tahun lalu tidak akan terulang, karena cukup hujan dalam bulan Mei dan Juni.
Yuri Khramtsov, pengelola pertanian Shchigry di daerah Kursk memperkirakan hasil panen akan merlimpah tahun ini.
Ia mengatakan bahwa rata-rata hasil panen berkisar antara 3 sampai 4 ,7 ton gandum per hektar tergantung pada cuaca. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa keadaan cuaca tahun ini kurang lebih baik untuk tanaman biji-bijian. Ia mengatakan bahwa dengan hujan tahun ini para petani bisa mengharapkan jumlah panen akan lebih dari empat ton per hektar di pertanian daerah itu.
Para pejabat Rusia mengatakan bahwa mereka akan terus memantau pasar dalam negeri untuk menjamin harga tetap jauh di bawah harga dunia. Mereka juga mengatakan bahwa pemerintah punya persediaan kira-kira enam juta ton biji-bijian untuk dilempar ke pasar kalau diperlukan.