Rusia kembali mengijinkan impor sayuran dari Belanda dan Belgia, mengakhiri larangannya pada ekspor Uni Eropa karena khawatir tercemar bakteri penyakit E-Coli.
Pihak berwenang Rusia mengakhiri larangan 26 hari bagi dua negara itu hari Selasa. Mereka juga meninjau kapan impor akan dilanjutkan kembali dari Republik Ceko, Denmark, Lithuania, Spanyol dan Portugal.
Minggu lalu, Rusia dan Uni Eropa mencapai kesepakatan mengenai sertifikasi di mana setiap pengiriman harus dinyatakan aman dari kontaminasi. Negara-negara Uni Eropa mengirim sayuran bernilai 850 juta dolar ke Rusia tahun lalu.
Rusia melakukan larangan itu tanggal 2 Juni ketika pejabat-pejabat kesehatan Eropa tidak bisa menemukan penyebab perebakan E. Coli yang berpusat di Jerman.
Perebakan itu baru-baru ini dikatakan akibat tauge organik yang ditanam di Jerman utara. Jumlah kematian akibat bakteri itu telah meningkat menjadi 48 orang.
Dalam perkembangan lainnya pejabat kesehatan Swedia mengatakan telah mendapati pasien pertama yang terkena virus bakteri E.Coli seperti di Jerman meskipun pasien itu tidak pergi ke sana.
Pejabat kesehatan hari Selasa mengatakan orang Swedia yang terinfeksi itu juga tidak punya hubungan dengan siapapun yang sakit setelah kembali dari Jerman
Sebagai akibatnya pihak berwenang Swedia mengatakan mungkin ada produk makanan baru yang terinfeksi yang beredar tapi belum diketahui.
Mereka mengatakan pasien itu jatuh sakit pertengahan bulan Juni namun kini dilaporkan membaik.