Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Perancis Emmanuel Macron berbicara lewat telepon, Sabtu (21/7), untuk membahas bantuan kemanusiaan gabungan di Suriah, sehari setelah Perancis mengirim bantuan medis sebanyak 50 ton.
Perancis mengirim bantuan itu setelah Rusia setuju untuk memfasilitasi pengiriman bantuan itu ke Ghouta timur yang dikuasai pemerintah, sebuah daerah di pinggiran Damaskus yang sampai April lalu masih dikuasai pembrontak.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga membahas usaha untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Suriah, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebelumnya Sabtu, sebuah pesawat militer Rusia lepas landas dari Chateauroux, sebuah kota Perancis, dengan bantuan medis dan perbekalan sebanyak 50 ton dengan tujuan Suriah. Bantuan itu akan didistribusikan oleh sebuah badan PBB yang mengoordinasi bantuan kemanusiaan.
Seorang fotografer kantor berita Perancis yang menyaksikan pengisian muatan ke pesawat terbang memberitahu AFP bahwa pasokan itu termasuk kemah, peralatan medis, selimut, dan alat-alat masak.
Sebuah pernyataan gabungan oleh Perancis dan Rusia mengatakan, “bantuan kemanusiaan merupakan prioritas mutlak dan harus didistribusikan sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan dan independen” di seluruh Suriah tanpa pengecualian. [jm]