Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan, serangan udara terhadap Suriah, yang dilakukan Amerika, Inggris dan Perancis pada 14 April, merupakan pelanggaran hukum internasional dan menunjukkan kekuatan-kekuatan Barat berusaha menghancurkan proses perdamaian.
Lavrov membuat pernyataan itu Sabtu (29/4) setelah bertemu di Moskow dengan rekan setaranya dari Turki dan Iran.
Katanya, “upaya seperti itu untuk mengganggu kestabilan situasi mendorong ekstremis di Suriah untuk meneruskan perlawanan mereka.”
Lavrov dan rekan-rekan setaranya mengatakan, mereka sepakat bahwa integritas teritorial Suriah harus dipertahankan, sementara menuduh Amerika berencana untuk menata kembali Timur Tengah dan memecah Suriah.
Menlu Iran Mohammad Javid Zarif mengatakan, tidak ada solusi militer atas krisis di Suriah. Dia juga mengatakan, Iran mengecam penggunaan senjata kimia dan berharap penyelidikan terhadap tuduhan bahwa rejim Suriah menyerang rakyatnya sendiri akan membeberkan kebenaran nantinya.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, negaranya juga mendukung integritas teritorial Suriah, dan bersama sekutu Iran dan Rusia, berharap untuk menemukan solusi politik atas krisis di sana. [gp]