Rusia mengatakan keputusan Amerika baru-baru ini untuk melonggarkan pembatasan mengenai mempersenjatai pemberontak Suriah adalah sebuah “tindakan bermusuhan” yang akan membahayakan pasukan dan kepentingan-kepentingan Rusia lainnya di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Selasa (27/12) mengecam perubahan kebijakan itu dengan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa perubahan itu “kemungkinan untuk memasok mereka dengan senjata termasuk misil-misil anti pesawat udara, yang telah dituangkan dalam RUU baru ini”. Ia merujuk kepada UU pertahanan yang ditandatangani baru-baru ini oleh Presiden Barack Obama, yang mengecam keterlibatan Rusia dalam perang Suriah.
Zakharova mengatakan Angkatan Udara Rusia bersama personil militer Rusia dan kedutaan Rusia di Damaskus, akan terancam langsung dan setiap senjata yang dipasok kepada pemberontak dengan cepat akan beralih ke tangan para pelaku jihad.
Pemerintahan presiden Suriah, Bashar al-Assad adalah sekutu lama Rusia yang memiliki pangkalan udara dekat Latakia, kota pantai Suriah. Rusia membantu Suriah merebut wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, yang sebagian di dukung Amerika.
Baru-baru ini, pemberontak terakhir meninggalkan kota Aleppo utara di Suriah yang digempur pasukan Presiden Assad dengan dukungan Rusia. Dalam konferensi pers awal bulan ini, Obama mengatakan dunia “bersatu karena ngeri melihat serangan maut yang dilakukan rejim Suriah dan sekutunya Rusia serta Iran terhadap kota Aleppo.” Strategi Amerika di Suriah dipusatkan untuk memperlemah dan menghancurkan ISIS. (my)
