Rusia mengatakan keputusan Amerika baru-baru ini untuk melonggarkan pembatasan untuk mempersenjatai pemberontak Suriah merupakan “tindak bermusuhan” yang akan membahayakan pasukan Rusia dan kepentingannya yang lain di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam perubahan kebijakan itu hari Selasa, dan memberitahu kantor berita Reuters bahwa “. . . kemungkinan memberi pemberontak senjata, termasuk persenjataan anti-pesawat yang dapat berpindah-pindah, telah ditulis dalam rancangan baru ini.” Yang dimaksudnya adalah rancangan undang-undang pertahanan yang ditandatangani baru-baru ini oleh Presiden Amerika Barack Obama, yang telah mengecam keterlibatan Moskow dalam perang Suriah.
Dia mengatakan angkatan udara Rusia, serta anggota militer lain Rusia dan kedutaan Moskow di Damaskus, akan langsung terancam dan bahwa setiap senjata yang dimasok kepada pemberontak akan dengan cepat berakhir dalam tangan kaum Jihadis.
Juru bicara departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengatakan komentar Rusia itu bukan tuduhan baru, dan bahwa Amerika Serikat tidak memberi apa yang disebut system pertahanan udara yang dapat dibawa-bawa manusia (MANPADS) kepada pemberontak Suriah.
“Sikap kita mengenai MANPADS belum berubah,” kata Toner kepada para wartawan, Selasa (27/12). “Kita akan sangat prihatin sekiranya senjata demikian masuk ke Suriah.”
Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Asad telah menjadi sekutu yang sudah lama Rusia, yang mempunyai pangkalan udara dekat kota pantai Suriah, Latakia. Rusia membantu Suriah merebut kembali wilayah yang telah jatuh ke tangan pemberontak, sebagian dari mereka mendapat dukungan Amerika Serikat. [gp]