Moskow juga memperingatkan akan memperluas larangan impor itu ke seluruh 28 anggota Uni Eropa, tampaknya sebagai pembalasan atas sanksi-sanksi keras baru yang diumumkan hari Selasa oleh para pejabat Amerika dan Uni Eropa.
Larangan Rusia itu diberlakukan hanya dua hari setelah Polandia meminta sanksi-sanksi baru dari Barat, untuk menghukum Kremlin karena memasok misil kepada pemberontak Ukraina yang menjatuhkan pesawat Malaysia pada 17 Juli lalu.
Sebelumnya, juga Rabu (30/7), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut sanksi-sanksi Uni Eropa-Amerika, yang menarget sektor energi, pertahanan, teknologi dan keuangan Moskow, merusak dan berwawasan sempit. Kementerian tersebut juga menuduh Washington bersikap angkuh dan mendakwa yang akan menyebabkan semakin buruknya hubungan Amerika-Rusia.