Rusia mengatakan pihaknya belum putus harapan untuk mencapai penyelesaian politik atas krisis di Suriah, tetapi bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Duta Besar Amerika dan Inggris di PBB dapat memperlambat proses itu.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, juga mengatakan hari Senin “teroris” menggunakan gencatan senjata untuk berkumpul dan mepersenjatai diri kembali. Pemerintah Suriah, sekutu Rusia, sering menyebut pemberontak sebagai teroris.
Ucapan Putin itu dikeluarkan sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengadakan pembicaraan darurat mengenai peningkatan maut kekerasan di Aleppo, di mana pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia membombardir bagian timur kota itu yang dikuasai pemberontak.
“Rejim Assad jelas mengatakan pihaknya hanya percaya pada solusi militer,” kata Duta Besar Amerika Samantha Power dalam Dewan Keamanan PBB. “Rejim Assad mengatakan pihaknya akan menaklukkan secara militer setiap jengkal tanah Suriah. Dan mereka tidak perduli apa yang tersisa di Suriah dalam mengejar solusi militer.”
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan untuk menekan Rusia agar mengendalikan sekutunya Suriah, guna mengakhiri serangan terhadap 275 ribu orang yang terperangkap di kota itu.
Serangan tersebut, serangan misil, bom drum dan tembakan artileri telah meratakan gedung-gedung, mengakibatkan jalan-jalan penuh dengan puing-puing dan kepingan beton. Amerika Serikat mengatakan lebih dari 200 orang tewas dalam serangan itu. [gp]