Wakil Perdana Menteri Rusia Sergei Ivanov mengatakan perdagangan narkoba Afghanistan merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan dunia.
Ivanov mengatakan demikian pada pertemuan puncak keamanan Asia di Singapura pada hari Minggu, sekaligus menyebut sebagian besar penduduk Afghanistan terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang. Perdagangan tersebut, menurut Ivanov, membantu mendanai kelompok-kelompok militan Taliban dan lainnya.
Afghanistan adalah penghasil 90 persen opium dunia. Opium tersebut diselundupkan melalui Asia Tengah dan Rusia ke seluruh dunia, dan menghasilkan keuntungan milyaran dolar.
Ivanov mengatakan konsumsi obat terlarang berdampak terhadap stabilitas Rusia, dan ia menyerukan untuk memperketat upaya internasional dalam membendung aliran obat bius Afghanistan pada sumbernya.
Ia mengatakan selama pendudukan Soviet di Afghanistan pada tahun 1980-an, Soviet berhasil menindak perdagangan narkoba dengan memberikan alternatif kepada petani lokal. Menurut Ivanov, sebaiknya komunitas internasional sebaiknya menjadikan Soviet sebagai contoh.